Minggu, 02 Mei 2010

Apakah Router itu?

Router adalah suatu perangkat yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah jaringan yang memiliki perbedaan pada lapisan OSI I, II dan III. Misalnya LAN dengan Ethernet akan dihubungkan dengan LAN yang menggunakan UNIX.

Secara sederhana router dapat diartikan sebagai alat (hardware) yang digunakan untuk menghubungkan satu jaringan ke jaringan yang lain, misalnya digunakan untuk menghubungkan 192.168.1.2 ke 192.168.2.2. Router dapat berupa router dedicated atau PC router. Router dedicated adalah hardware yang mempunyai bentuk fisik hampir sama seperti HUB dan PC router adalah komputer biasa yang difungsikan sebagai router. Jika menggunakan PC untuk router maka PC tersebut menyediakan beberapa LANcard dimana setiap LANcard mendefenisikan IP dengan kelas yang berbeda. Anda dapat pula menggunakan IP alias jika tidak mampu untuk membeli LANcard, tetapi ini sebaiknya dihindarkan karena LANcard anda satu-satunya akan bekerja super sibuk untuk melayani dua atau beberapa network yang berkomunikasi.

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alama paket data, tetapi dengan menggunakan protocol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas data yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi untuk mudah diingat, anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan computer ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan public (Internet).

2.1. Dasar-dasar Routing
Routing digunakan untuk proses pengambilan sebuah paket dari sebuah alat dan mengirimkan melalui network ke alat lain disebuah network yang berbeda. Jika network Anda tidak memiliki router, maka jelas Anda tidak melakukan routing. Untuk bisa melakukan routing paket, ada hal-hal yang harus diketahui :
• Alamat tujuan
• Router-router tetangga dari mana sebuah router bisa mempelajari tentang Network remote
• Route yang mungkin ke semua network remote
• Route terbaik untuk setiap network remote
Router menyimpan routing table yang menggambarkan bagaimana menemukan network-network remote. Jenis-jenis routing adalah :
• Routing statis
• Routing default
• Routing dinamis

2.2. Routing Statis
Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap router. Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:
• Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan dengan routeng dinamis)
• Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
• Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan akses routing ke jaringan tertentu saja.
Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:
• Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
• Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan sebuah route kesemua router—secara manual.
• Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

2.3. Routing Default
Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual dan menambahkan router ke sebuah network tujuan dimana didalam remote tidak ada dalam routing table, ke router hop berikutnya. Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

2.4. Routing Dinamis
Routing dinamis adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan default, tapi akan membedakan dalam hal proses-proses dalam PC router dan penggunaan bandwidth dari link jaringan

2.5. Ip Alias
Berikut contoh penggunaan IP Alias. Diasumsikan anda mempunyai alamat ip 192.168.1.1 dan akan membuat alamat alias 192.168.2.1 yang diganti adalah net id 192.168.1.0 192.168.2.0 Sebagai contoh dalam membuat IP alias pada linux:
Root~# Ifconfig eth0:1 192.168.2.1 up untuk menambah ip
Root~# Ifconfig eth0:1 192.168.2.1 down untuk menghapus ip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar